I. Pendahuluan
Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika
tidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada
beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak
jangkrik,
yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi,
menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik,
merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari
sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka
kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan
ditempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang
orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi
kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan
lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun
timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian
disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling
agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu
sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan
sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk
ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang
penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap
kandang.
Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman. peternak, bentuk
kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm,
lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat
dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka
dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat
bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki
penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus,
cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk
yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan
ditiap kaki penyangga.
II.Pembibitan
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit,
tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari.
Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal
dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang
lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam
bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan
diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.
Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
Indukan:
sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.
kedua kaki belakangnya masih lengkap.
bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.
badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
pilihlah induk yang besar.
dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
Induk jantan:
selalu mengeluarkan suara mengerik.
permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.
tidak mempunyai ovipositor di ekor.
Induk betina:
tidak mengerik.
permukaan punggung atau sayap halus.
ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
III.Perawatan Bibit dan Calon Induk
Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur
10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena
pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka
anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain
itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu,
yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat
kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang
biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta
diberikan bergantian setiap hari.
IV.Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan
mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada
yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara
caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang
diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
V.Reproduksi dan Perkawinan
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 %
apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai
ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain:
bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan
kadang-kadang ditambah dengan vitamin.
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas,
dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi
daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan
serutan kayu.
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam
kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring
kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur
yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur
sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan
induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan
antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga
dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur
tidak merata matangnya (daya tetas).
VI.Proses kelahiran
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang
permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang
lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana
satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir
telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari
bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan
menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan
sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
VII.Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan
jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk
menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang,
maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang
dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah
gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing
dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.
VIII.Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan
dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang
berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap
lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat
menyebabkan timbulnya penyakit.
IX.Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama
dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah
pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).
X.Pemberian Pakan
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat
darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran
disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang
dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang
tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi.
Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar
lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek,
kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.
XI.Ternak Jangkrik Produk NASA yang digunakan:
Natural Viterna (Vitamin Ternak Natural) 500 cc
Hormonik (Hormon Organik) 100 cc
1 botol VITERNA 500cc+ 1 botol Hormonik 100cc+ (POC) NASA 500 cc = 1lt cukup untuk sekitar 100.000 ekor
Cara pakai:
Campur jadi satu wadah, 1 botol VITERNA 500 cc + 1 botol HORMONIK 100 cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc) campur dengan 3 Liter air minum ternak / pakan apa saja. Cukup diberikan 1 x sehari.
Khusus Jangkrik, Viterna boleh diberikan setiap hari sejak Ternak umur 1 hari.
Tips & Trik:
Tips mudah agar ternak Jangkrik cepat panen dan irit pakan. Target Panen dalam tempo 50 hari.
Per 100.000 ekor bibit memerlukan 1 botol VITERNA 500 cc +
1 botol PUPUK ORGANIK CAIR (POC) NASA 500 cc + 1 botol HORMONik 100 cc. Campurkan semuanya jadi satu. Ambil 10 cc (1 tutup) campur dengan pakan jangkrik. Berikan cukup 1 x sehari.
Manfaat Natural Viterna + POC NASA + Hormonik Meningkatkan nafsu makan ternak sehingga cepat panen & mengirit pakan, mencegah stress, ternak sehat, tahan penyakit, kotoran tidak berbau, angka kematian sangat rendah, menghasilkan daging berkualitas tinggi karena rendah kolesterol, mempercepat pertumbuhan ternak.
Manfaat Natural Viterna + POC NASA + Hormonik Meningkatkan nafsu makan ternak sehingga cepat panen & mengirit pakan, mencegah stress, ternak sehat, tahan penyakit, kotoran tidak berbau, angka kematian sangat rendah, menghasilkan daging berkualitas tinggi karena rendah kolesterol, mempercepat pertumbuhan ternak.
XII.Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.
HAMA DAN PENYAKIT
Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.
PANEN
Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
Penangkapan
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.
Hasil Utama
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.
Penangkapan
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah, disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.