tag:blogger.com,1999:blog-12145958992163256942024-03-13T08:04:17.791-07:00CARA BUDIDAYAAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-46342606664520117962014-11-10T01:05:00.000-08:002014-11-10T01:06:17.475-08:00Cara Budidaya Jangkrik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMkPyktIrj68cim6rTGQQGIe19xikcK87LQOyb_PbF_RslCLDOJn1etccBsaFUUy0bk0mP2rveubKVCVMYR0VJfmqi6nvMrPRR1xVu5b8DET08kIqRNjoghAieaBW1WJa9DP3grOHq6utY/s1600/Budidaya+Ternak+JANGKRIK+1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMkPyktIrj68cim6rTGQQGIe19xikcK87LQOyb_PbF_RslCLDOJn1etccBsaFUUy0bk0mP2rveubKVCVMYR0VJfmqi6nvMrPRR1xVu5b8DET08kIqRNjoghAieaBW1WJa9DP3grOHq6utY/s1600/Budidaya+Ternak+JANGKRIK+1.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. Pendahuluan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik merupakan jenis usaha yang jika
tidak direncanakan dengan matang, akan sangat merugikan usaha. Ada
beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak
jangkrik,</div>
<a href="https://www.blogger.com/null" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;">
yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi,
menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik,
merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari
sumber dana dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penyiapan Sarana dan Peralatan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka
kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan
ditempat yang teduh dan gelap. Sebaiknya dihindarkan dari lalu lalang
orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran. Untuk menjaga kondisi
kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan
lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun
timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian
disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik.
Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling
agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu
sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan
sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk
ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang
penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap
kandang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman. peternak, bentuk
kandang biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm,
lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat
dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka
dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat
bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki
penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus,
cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk
yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan
ditiap kaki penyangga. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>II.Pembibitan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk</div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit,
tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari.
Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal
dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang
lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam
bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan
diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif. </div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
Indukan:</div>
<div style="text-align: justify;">
sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
kedua kaki belakangnya masih lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.</div>
<div style="text-align: justify;">
pilihlah induk yang besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Induk jantan:</div>
<div style="text-align: justify;">
selalu mengeluarkan suara mengerik.</div>
<div style="text-align: justify;">
permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang.</div>
<div style="text-align: justify;">
tidak mempunyai ovipositor di ekor.</div>
<div style="text-align: justify;">
Induk betina:</div>
<div style="text-align: justify;">
tidak mengerik.</div>
<div style="text-align: justify;">
permukaan punggung atau sayap halus.</div>
<div style="text-align: justify;">
ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>III.Perawatan Bibit dan Calon Induk </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur
10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena
pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka
anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain
itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu,
yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat
kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang
biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta
diberikan bergantian setiap hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>IV.Sistem Pemuliabiakan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan
mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada
yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara
caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang
diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>V.Reproduksi dan Perkawinan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 %
apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai
ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain:
bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan
kadang-kadang ditambah dengan vitamin. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Disamping itu suasana kandang harus mirip dengan habitat alam bebas,
dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih dan lem kayu, dan diberi
daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu dan
serutan kayu. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam
kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring
kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur
yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur
sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan
induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan
antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, dapat juga
dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur
tidak merata matangnya (daya tetas). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VI.Proses kelahiran </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang yang
permukaan dalam kandang dilapisi dengan pasir, sekam atau handuk yang
lembut. Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana
satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir
telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari
bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan
menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan
sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>VII.Pemeliharaan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sanitasi dan Tindakan Preventif</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan
jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk
menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang,
maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang
dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah
gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing
dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
VIII.Pengontrolan Penyakit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik yang sehat dan dipisahkan
dari yang sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada yang
berjamur karena dapat menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap
lembab tetapi tidak basah, karena kandang yang basah juga dapat
menyebabkan timbulnya penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>IX.Perawatan Ternak</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama
dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah
pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal). </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>X.Pemberian Pakan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat
darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran
disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang
dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang
tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi.
Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar
lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek,
kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>XI.Ternak Jangkrik Produk NASA yang digunakan: </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
</b><a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">Natural Viterna</a> (Vitamin Ternak Natural) 500 cc<br />
<br />
<b><a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">Hormonik </a></b>(Hormon Organik) 100 cc<br />
<br />
1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA</a> 500cc+ 1 botol Hormonik 100cc+ <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">(POC) NASA</a> 500 cc = 1lt cukup untuk sekitar 100.000 ekor<br />
<br />
<b>Cara pakai:</b><br />
<br />
Campur jadi satu wadah, 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA</a> 500 cc + 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMONIK</a> 100 cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc) campur dengan 3 Liter air minum ternak / pakan apa saja. Cukup diberikan 1 x sehari.<br />
<br />
Khusus Jangkrik, Viterna boleh diberikan setiap hari sejak Ternak umur 1 hari.<br />
<br />
<b>Tips & Trik:</b><br />
<br />
Tips mudah agar ternak Jangkrik cepat panen dan irit pakan. Target Panen dalam tempo 50 hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Per 100.000 ekor bibit memerlukan 1 botol<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank"> VITERNA</a> 500 cc + </div>
<div style="text-align: justify;">
1 botol PUPUK ORGANIK CAIR <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">(POC) NASA</a> 500 cc + 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMONik</a> 100 cc. Campurkan semuanya jadi satu. Ambil 10 cc (1 tutup) campur dengan pakan jangkrik. Berikan cukup 1 x sehari.<br />
<br />
<b>Manfaat<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank"> Natural Viterna</a> + <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> + <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">Hormonik </a></b>Meningkatkan
nafsu makan ternak sehingga cepat panen & mengirit pakan, mencegah
stress, ternak sehat, tahan penyakit, kotoran tidak berbau, angka
kematian sangat rendah, menghasilkan daging berkualitas tinggi karena
rendah kolesterol, mempercepat pertumbuhan ternak.<br />
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>XII.Pemeliharaan Kandang</b><br />
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari
sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar
bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.<br />
<b><br />
HAMA DAN PENYAKIT</b><br />
<br />
Penyakit, Hama dan Penyebabnya <br />
<br />
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik.
Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun.
Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau
serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.<br />
<br />
<b>Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit</b><br />
<br />
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat
berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik
dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air,
minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.<br />
<br />
<b>Pemberian Vaksinasi dan Obat</b><br />
<br />
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif,
maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian
obat dan vaksinasi tidak diperlukan.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PANEN</b><br />
Hasil Utama<br />
<br />
Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai
ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak
lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk
tepung jangkrik.<br />
<br />
<b>Penangkapan</b><br />
<br />
Telur yang sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir atau tanah,
disaring dan ditempatkan pada media kain yang basah. Untuk setiap
lipatan kain basah dapat ditempatkan 1 sendok teh telur yang kemudian
untuk diperjual belikan. Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari
atau 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap
dengan menggunakan tangan dan dimasukkan ketempat penampungan untuk
dijual.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-48162843265566056002012-12-24T00:13:00.003-08:002014-03-22T22:05:21.767-07:00Cara Budidaya Ayam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-9Ev5Qdf5w4o/T8rzFycWIpI/AAAAAAAAAmE/ZAxrWnwJPfc/s1600/ayam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-9Ev5Qdf5w4o/T8rzFycWIpI/AAAAAAAAAmE/ZAxrWnwJPfc/s200/ayam.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. Pendahuluan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>II. Pemilihan Bibit</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>III. Kondisi Teknis yang Ideal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>a. Lokasi kandang</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>b.Pergantian udara dalam kandang.</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>c.Suhu udara dalam kandang.</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :</div>
<br />
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td style="text-align: center;"> Umur (hari)</td><td style="text-align: center;"> Suhu ( 0C )</td></tr>
</tbody></table>
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td style="text-align: center;"> 01 - 07</td><td style="text-align: center;"> 34 - 32</td></tr>
</tbody></table>
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td> 08 - 14</td><td> 29 - 27</td></tr>
</tbody></table>
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td> 15 - 21</td><td> 26 - 25</td></tr>
</tbody></table>
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td> 21 - 28</td><td> 24 - 23</td></tr>
</tbody></table>
<table border="”1″">
<tbody>
<tr><td> 29 - 35</td><td> 23 - 21</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><b>d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>IV. Tata Laksana Pemeliharaan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.1 Perkembangan</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.2. Pakan</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Contoh perhitungan </b>:</div>
<div style="text-align: justify;">
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
Berat total ayam hasil panen =</div>
<div style="text-align: justify;">
1000 x 2 = 2000 kg</div>
<div style="text-align: justify;">
FCR = 3125 : 2000 = 1,6</div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.3. Vaksinasi</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.4. Teknis Pemeliharaan</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
- <b>Minggu Pertama</b> (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA</a> Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA </a>dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA Plus</a> dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <b>Minggu Kedua</b> (hari ke 8 -14). </div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
-<b> Minggu Ketiga</b> (hari ke 15-21).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> atau <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA Plus</a> dengan dosis tetap.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <b>Minggu Keempat</b> (hari ke 22-28).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal</div>
<div style="text-align: justify;">
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <b>Minggu Kelima</b> (hari ke 29-35).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.</div>
<div style="text-align: justify;">
- <b>Minggu Keenam</b> (hari ke-36-42).</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.5. Penyakit</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>- Tetelo (Newcastle Disease/ND)</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) </b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>- Berak Kapur (Pullorum).</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol <b>POC NASA</b> dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA</a> Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang</b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Z883ybx_vWM/T8rzncXsnXI/AAAAAAAAAmM/-zaMFGGY6CQ/s1600/AYAM-PEDAGING2+GAMBAR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Z883ybx_vWM/T8rzncXsnXI/AAAAAAAAAmM/-zaMFGGY6CQ/s400/AYAM-PEDAGING2+GAMBAR.jpg" height="282" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank"><img alt="VITERNA" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy14q-7t_QLxLuJ1sgzhBFJzgSG89xz5U63Vut42F1cIvYriJL4vqAx41sqKJb48V6rqBe_3I2JXaW99BBzfyDJ45tqyrnCnEYcaC6jX3WSedVXlWXLlfekYOneEep74rdDxH4qQyJOXlI/s1600/stiker+ternak+nasa.jpg" height="248" width="400" /></a></div>
Powered by: <a href="http://www.crystalxpasutri.com/" target="_blank">Crystal X</a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman";">Tag: <a href="http://www.keharmonisanpasutri.com/" target="_blank">crystal x</a> asli, <a href="http://www.crystalxresmi.com/" target="_blank">crystal x</a> resmi, <a href="http://www.crystalxbaru.com/" target="_blank">crystal x</a> baru 2012 </span></span><br />
<br /></div>
</div>
<center>
</center>
<left>
<table border="1" bordercolor="blue" style="border-collapse: collapse; border-style: dashed; height: 130px; width: 600px;">
<tbody>
<tr bgcolor="#f6d87f">
<td align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s1600/cah+bagus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s200/cah+bagus.jpg" height="120" width="80" /></a><span style="font-size: small;">Artikel Kali Ini Berjudul :<a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-ayam.html" target="_blank"><b> C<span style="font-size: small;">ara Budidaya<span style="font-size: small;"> Ayam </span></span></b></a>Jika Anda Belum Sempat Membaca Sekarang Anda Bisa Membookmark ( Tekan CTRL+D ) </span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b>C<span style="font-size: small;">ara Budidaya <span style="font-size: small;">Ayam</span></span></b></span> ini dengan url<span style="font-size: small;"><b>http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-ayam.html</b></span><b></b>, Jika Dirasa Artikel Ini Sangat Bermanfaat Dan Anda Ingin Membagikan:</span> <span style="font-size: small;"><b>C<span style="font-size: small;">ara Budidaya <span style="font-size: small;">Ayam</span></span></b></span> Kami Persilahkan, Tapi Tolong Ya Cantumkan Link Saya: <a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-ayam.html" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>C<span style="font-size: small;">ara Budidaya <span style="font-size: small;">Ayam</span></span></b></span></a>.</td>
</tr>
</tbody></table>
</left>
<br />
<center>
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-24164789636646494972012-12-20T00:24:00.001-08:002014-03-22T22:16:21.507-07:00Cara Budidaya Lele<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-igyWhMyx3-0/TyjWEfyo_QI/AAAAAAAAAbE/1uPxZRBrF2E/s1600/lele+nasa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-igyWhMyx3-0/TyjWEfyo_QI/AAAAAAAAAbE/1uPxZRBrF2E/s200/lele+nasa.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: red;">BUDIDAYA LELE</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="background-color: yellow;">I. Pendahuluan.</span></b><br />
Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan. <span style="font-size: small;"><i>PT. NATURAL NUSANTARA</i></span> dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<span style="background-color: yellow;"><b>II. Pembenihan Lele.</b></span><br />
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.<br />
<br />
<span style="background-color: yellow;"><b>III. Sistem Budidaya.</b></span><br />
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :<br />
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.<br />
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.<br />
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).<br />
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;"><b>IV. Tahap Proses Budidaya.</b></span><br />
<i><b>A. Pembuatan Kolam.</b></i><br />
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :<br />
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.<br />
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.<br />
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.<br />
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.<br />
<br />
<b><i>B. Pemilihan Induk</i></b><br />
Induk jantan mempunyai tanda :<br />
- tulang kepala berbentuk pipih<br />
- warna lebih gelap<br />
- gerakannya lebih lincah<br />
- perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung<br />
- alat kelaminnya berbentuk runcing.<br />
Induk betina bertanda :<br />
- tulang kepala berbentuk cembung<br />
- warna badan lebih cerah<br />
- gerakan lamban<br />
- perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.<br />
<br />
<i><b>C. Persiapan Lahan.</b></i><br />
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :<br />
- Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.<br />
- Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.<br />
- Perlakuan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a> (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a>/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.<br />
- Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.<br />
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :<br />
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.<br />
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a> dengan dosis sama<br />
<br />
<i><b>D. Pemijahan.</b></i><br />
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.<br />
<b><i><br />
E. Pemindahan</i></b><br />
Cara pemindahan :<br />
- kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.<br />
- siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.<br />
- samakan suhu pada kedua kolam<br />
- pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.<br />
- pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.<br />
<br />
<i><b>F. Pendederan.</b></i><br />
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 - 7 cm, 7 - 9 cm dan 9 - 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.<br />
<br />
<i><b><span style="background-color: yellow;">V. Manajemen Pakan.</span></b></i><br />
Pakan anakan lele berupa :<br />
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.<br />
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.<br />
- Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> dengan dosis 1 - 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.<br />
<br />
<span style="background-color: yellow;"><b>VI. Manajemen Air. </b></span><br />
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :<br />
- air harus bersih<br />
- berwarna hijau cerah<br />
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).<br />
<br />
Ukuran kualitas air secara kimia :<br />
- bebas senyawa beracun seperti amoniak<br />
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).<br />
<br />
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a> sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a> dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON </a>adalah 25 g/100m2.<br />
<br />
<span style="background-color: yellow;"><b>VI. Manajemen Kesehatan.</b></span><br />
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/natural-ton.html" target="_blank">NATURAL TON</a> dan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA </a>sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank"><img alt="Viterna" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDvKqjTzyqA5onVwEX4UUXcRi1BblhwQuJsu-SbKk-mV6Lg4sP_Vu3Mq6ryy5ctcF2Q8Bdd4BVKvSftD8T09ScL4iQ6vAnrcOYgva1tOUJWVoswxZoCKqDP3U4X6NboFrj0UI72Gy8nRuN/s1600/stiker+PERIKANAN.jpg" height="248" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJVIlr60dYLUN-xclkediSIStAnNLB5GncUqI1RmyY1H9ldJF8lE_OLRCgxQKLjPD7TSToTYomom-XnPhH_9TDjLBis_R3m0epu_uCVNHx_yhTTy9IqREkXB9vtJauOxKkBLz3KRVSH5RV/s1600/PERIKANAN-AIR-TAWAR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJVIlr60dYLUN-xclkediSIStAnNLB5GncUqI1RmyY1H9ldJF8lE_OLRCgxQKLjPD7TSToTYomom-XnPhH_9TDjLBis_R3m0epu_uCVNHx_yhTTy9IqREkXB9vtJauOxKkBLz3KRVSH5RV/s640/PERIKANAN-AIR-TAWAR.jpg" height="263" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
Tag : <a href="http://keharmonisanpasutri.com/" target="_blank">Crystal X</a> Asli | <a href="http://crystalx100.blogspot.com/" target="_blank">crystal X</a> Murah | <a href="http://crystalx-semarang.blogspot.com/" target="_blank">crystal x</a> semarang | <a href="http://crystalxmama.blogspot.com/" target="_blank">crystal X</a> for Women<br />
<br />
<br /></div>
</div>
<center>
</center>
<left>
<table border="1" bordercolor="blue" style="border-collapse: collapse; border-style: dashed; height: 130px; width: 600px;">
<tbody>
<tr bgcolor="#f6d87f">
<td align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s1600/cah+bagus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s200/cah+bagus.jpg" height="120" width="90" /></a><span style="font-size: small;">Artikel Kali Ini Berjudul :<b> Cara Budiday Lele</b> Jika Anda Belum Sempat Membaca Sekarang Anda Bisa Membookmark ( Tekan CTRL+D ) </span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b>Cara Budiday Lele</b></span> ini dengan url<b> http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-lele.html</b>, Jika Dirasa Artikel Ini Sangat Bermanfaat Dan Anda Ingin Membagikan:</span> <span style="font-size: small;"><b>Cara Budiday Lele</b></span> Kami Persilahkan, Tapi Tolong Ya Cantumkan Link Saya:<a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-lele.html" target="_blank"> <span style="font-size: small;"><b>Cara Budiday Lele</b></span></a>.</td>
</tr>
</tbody></table>
</left>
<br />
<center>
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-11600379008119611722012-12-20T00:11:00.000-08:002012-12-24T00:35:38.696-08:00Cara Budidaya Sapi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-5UP4MHvls4c/TzSfXVQhx5I/AAAAAAAAAcQ/YReD2mC2_HU/s1600/sapi-bali.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-5UP4MHvls4c/TzSfXVQhx5I/AAAAAAAAAcQ/YReD2mC2_HU/s200/sapi-bali.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;"><b><span style="font-size: small;">BUDIDAYA SAPI POTONG</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>I. Pendahuluan.</b><br />
Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern. <i>PT. NATURAL NUSANTARA</i> dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil.</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>II. Penggemukan </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan). </div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>1. Jenis-jenis Sapi Potong.</b></i> </div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><span style="background-color: yellow;">A. Sapi Bali. </span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut). Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru. </div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;"><span style="background-color: yellow;"><span style="background-color: lime;"><i><b><br />
<span style="background-color: white;"><span style="background-color: yellow;">B. Sapi Ongole. </span></span></b></i></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik. Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><span style="background-color: yellow;">C. Sapi Brahman</span></i></b>. </div>
<div style="text-align: justify;">
Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala. Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: yellow;"><i><b>D. Sapi Madura</b></i></span>. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah. Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span style="background-color: yellow;">E. Sapi Limousin. </span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik </div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />
2. Pemilihan Bakalan. </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah : </div>
<div style="text-align: justify;">
Berumur di atas 2,5 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis kelamin jantan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kotoran normal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>III. Tatalaksana Pemeliharaan. </b><br />
<i><b>3.1. Perkandangan. </b></i><br />
Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan. <br />
<br />
<i><b>3.2. Pakan. </b></i><br />
Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.<br />
<br />
Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.<br />
<br />
Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan. <br />
<br />
Oleh karena itu <i><b>PT. NATURAL NUSANTARA</b></i> juga mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">NATURAL VITERNA Plus</a>, <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a>, dan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMONIK</a>. Produk ini, khususnya produk <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">NATURAL VITERNA Plus</a> menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.<br />
<br />
<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">NATURAL VITERNA Plus</a> mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :<br />
Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl dan lain-lain.<br />
Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.<br />
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.<br />
Asam - asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.<br />
<br />
Sementara pemberian <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.<br />
<br />
Sedangkan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMONIK</a> lebih berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh bagi ternak. Di mana formula ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ternak secara keseluruhan.<br />
<br />
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat. Caranya sebagai berikut :<br />
Campurkan 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">NATURAL VITERNA Plus</a> (500 cc) dan 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> (500 cc) ke dalam sebuah wadah khusus. Tambahkan ke dalam larutan campuran tersebut dengan 20 cc <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMONIK</a>. Aduk atau kocok hingga tercampur secara merata.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/BW4SfQ6bK2A?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
Selanjutnya berikan kepada ternak sapi dengan dosis 10 cc per ekor. Interval 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. <br />
<i><b><br />
3.3. Pengendalian Penyakit. </b></i><br />
Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan. Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah : <br />
<br />
a. Pemanfaatan kandang karantina. Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian. Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru. Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan. Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan. Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat. Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat. <br />
<br />
b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya. Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit. <br />
<br />
c. Vaksinasi untuk bakalan baru. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina. Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax. <br />
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kembung (Bloat) dan lain-lain. <br />
<br />
<b>IV. Produksi Daging. </b><br />
<i><b>Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah <br />
1. Pakan. </b></i><br />
Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">NATURAL VITERNA Plus</a> memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.<br />
<br />
<i><b>2. Faktor Genetik. </b></i><br />
Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi. <br />
<br />
<b><i>3. Jenis Kelamin.</i></b> <br />
Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar. <br />
<br />
<b><i>4. Manajemen. </i></b><br />
Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.<br />
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YLEkYCqVQ2kHvDLwxIwfUcn0wb3QYx-TM1WTKOUw9hthrJVqQtxYjVhNzc6HKQD99tujnYa-jjSjNTNQw7UaXrSMVulF2tkdKZvd3Hf7I0n2fKXleq4ZtvhHdJXHOo06gIqjPSxkhOwm/s1600/DSC00013.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8YLEkYCqVQ2kHvDLwxIwfUcn0wb3QYx-TM1WTKOUw9hthrJVqQtxYjVhNzc6HKQD99tujnYa-jjSjNTNQw7UaXrSMVulF2tkdKZvd3Hf7I0n2fKXleq4ZtvhHdJXHOo06gIqjPSxkhOwm/s400/DSC00013.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEKt0RlTgjWXkQdN7yHVfP-X6DSwjfUITFozDLRso4BzYuKLiHE010U254JkWy8PNeQYTChZdhuXRNt3WbDYoXIL1pWyeImqw6pR3AdOguiaT0nZuMoopctCXDY9vWqvPhHeK36gl_ZeCW/s1600/DSC09492.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEKt0RlTgjWXkQdN7yHVfP-X6DSwjfUITFozDLRso4BzYuKLiHE010U254JkWy8PNeQYTChZdhuXRNt3WbDYoXIL1pWyeImqw6pR3AdOguiaT0nZuMoopctCXDY9vWqvPhHeK36gl_ZeCW/s400/DSC09492.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNb1cSfwoO03uyWZr0c4rRdWeABBk-rEi4g2aKP0GaEWz7qfyXBhcYpdQ0Z2ByjyBtRkMaJkVgtizoKrCmgEMQ0ff0ZpIzF0ykLpQ3bKay-krOrO0KeMOLnspQ8pz1IbMEZ01SBGIC45nr/s1600/BROSUR-VITERNA+nasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNb1cSfwoO03uyWZr0c4rRdWeABBk-rEi4g2aKP0GaEWz7qfyXBhcYpdQ0Z2ByjyBtRkMaJkVgtizoKrCmgEMQ0ff0ZpIzF0ykLpQ3bKay-krOrO0KeMOLnspQ8pz1IbMEZ01SBGIC45nr/s400/BROSUR-VITERNA+nasa.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUt2YxhhIZcYS3hrYd50tAaBFLNAziC5wp5SfVPWM8iUHsZhCudZZE6dRsmChpMnePQ_fXHFvaMxsssp5IEy8ZEON5oJQSF_iCwNgCn8mhez3hCnnuzaHGf-TEMxboJPKNxDZlgz9yyput/s1600/gambar+uji+coba.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUt2YxhhIZcYS3hrYd50tAaBFLNAziC5wp5SfVPWM8iUHsZhCudZZE6dRsmChpMnePQ_fXHFvaMxsssp5IEy8ZEON5oJQSF_iCwNgCn8mhez3hCnnuzaHGf-TEMxboJPKNxDZlgz9yyput/s320/gambar+uji+coba.gif" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<a href="http://www.keharmonisanpasutri.com/" target="_blank">Crystal X PT. NASA</a> <a href="http://www.crystalxresmi.com/" target="_blank">Crystal X Resmi</a> <a href="http://www.crystalxbaru.com/" target="_blank">Crystal X Baru</a><br />
<br />
</div>
<center>
</center>
<left>
<table border="1" bordercolor="blue" style="border-collapse: collapse; border-style: dashed; height: 130px; width: 600px;">
<tbody>
<tr bgcolor="#f6d87f">
<td align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s1600/cah+bagus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s200/cah+bagus.jpg" width="80" /></a><span style="font-size: small;">Artikel Kali Ini Berjudul :<b> <span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-sapi.html" target="_blank">Cara Budidaya Sapi</a> </span></span></b>Jika Anda Belum Sempat Membaca Sekarang Anda Bisa Membookmark ( Tekan CTRL+D ) </span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b>C<span style="font-size: small;">ara Budidaya <span style="font-size: small;">Ayam</span></span></b></span> ini dengan url<span style="font-size: small;"><b><span style="font-size: small;"> http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-sapi.html</span></b></span>, Jika Dirasa Artikel Ini Sangat Bermanfaat Dan Anda Ingin Membagikan:</span> <span style="font-size: small;"><b>C<span style="font-size: small;">ara Budidaya<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">Sapi</span> </span></span></b></span> Kami Persilahkan, Tapi Tolong Ya Cantumkan Link Saya: <span style="font-size: small;"><a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-sapi.html" target="_blank">C<span style="font-size: small;">ara Budiday<span style="font-size: small;">a<span style="font-size: small;"> </span>Sapi</span></span></a><b><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> </span></span></b></span>.</td>
</tr>
</tbody></table>
</left>
<br />
<center>
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-59170590461619522262012-12-19T23:54:00.001-08:002012-12-24T00:39:05.396-08:00Cara Budidaya Puyuh<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-eV8CKP3NjYo/T-QHTpJWs6I/AAAAAAAAAoA/2wbpIcfB_fw/s1600/ternak-puyuh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-eV8CKP3NjYo/T-QHTpJWs6I/AAAAAAAAAoA/2wbpIcfB_fw/s200/ternak-puyuh.jpg" width="200" /></a></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">I.
Pendahuluan</span></b><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Peternakan puyuh secara umum di Indonesia masih berskala kecil
sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan
karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat, disertai dengan ketertarikan
terhadap telur puyuh yang lebih murah dan tinggi protein dan semakin meningkatnya
daya beli masyarakat. Kebutuhan telur puyuh selama ini belum mencukupi
permintaan pasar, baik dalam bentuk telur segar, telur olahan dan telur tetas.
Oleh karena itu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PT. NATURAL NUSANTARA</b> dengan prinsip K-3</span><br />
<a name='more'></a><span lang="EN-US"> (Kuantitas, Kualitas dan
Kesehatan) berupaya membantu budidaya puyuh dengan sasaran peningkatan kualitas
dan kuantitas telur dan daging.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">II. Produktivitas Puyuh</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Potensi puyuh sangat
bagus untuk dikembangkan. Puyuh pada umur 41 hari sudah mulai bertelur,
dibandingkan dengan ayam ras yang membutuhkan waktu 6 bulan untuk mulai
bertelur. Harga telur puyuh per kilogram rata-rata lebih tinggi dibandingkan
dengan telur ayam ras. Produksi telur puyuh per tahun mencapai 300 butir per
ekor, dibandingkan ayam kampong yang hanya 150 butir per ekor per tahun. Berat
telur puyuh rata-rata 10 gram.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">III. Memperoleh Anak Puyuh (DOQ) </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Membeli DOQ dari pembibit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Membeli telur puyuh tetas dan
menetaskan sendiri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-US">C.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Memelihara bibit puyuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">IV. Tata Laksana Pemeliharaan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">4.1 Perkandangan</span></b></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Puyuh adalah hewan yang sangat peka terhadap suara,
sehingga kebisingan dan suara hiruk pikuk yang terjadi di lingkungan sekitarnya
menyebabkan puyuh mudah stres. Sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi. Kandang
sebaiknya jauh dari lokasi pemukiman penduduk. Kandang menghadap ke timur untuk </span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">memberikan
kesempatan sinar matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruangan kandang
menjadi sehat dan cukup terang serta dapat membunuh kuman penyebab penyakit.
Atap kandang tidak dibuat dari seng karena dapat menimbulkan kebisingan. Secara
umum, ukuran kandang koloni bgi puyuh berukuran 1 x 1 m, dengan tinggi sekitar
30-35 cm. Untuk memudahkan pengambilan telur, sebaiknya lantai kandang dibuat
agak miring sekitar 10 atau 20 derajat. Kandang koloni dapat dibuat bertingkat
3-5 tingkat. Di bawah alas kandang koloni yang berada di bagian atas sebaiknya
ditempatkan penampung kotoran agar tidak mengotori kandang koloni dibawahnya. </span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Alas kandang
dapat menggunakan sekam atau ampas gergajian, untuk menghindari terperosoknya
kaki-kaki puyuh, selain itu sebagai sumber vitamin B12 yang berguna bagi tubuh
puyuh. Untuk kepadatan kandang puyuh yang sudah bertelur adalah sekitar 50
ekor/m<sup>2</sup>. Kandang harus
dibersihkan setiap hari. Untuk mengurangi bau kotoran yang timbul, dapat
diberikan ekstrak jahe dan kunyit yang dicampur pada pakan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">4.2 Pakan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Kebutuhan jumlah pakan rata-rata bagi puyuh sebagai
berikut :</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table><tbody>
<tr><td><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Umur Puyuh</span></b></td> <td> <b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">Kebutuhan Jumlah Pakan (gram/hari)</span></b></td></tr>
<tr><td><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">0 – 10 hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">11 – 20 hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">21 – 30 hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">31 – 40 hari</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">41 hari sampai afkir</span><span lang="EN-US"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"></span></div>
</td> <td><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US">2 –
3</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US">4 –
5</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US">8 –
10</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US">12 –
15</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;">17 - 20</span><span lang="EN-US"> </span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Pakan puyuh
dapat menggunakan pakan pabrik atau meramu sendiri, ada beberapa peternak juga
yang mencampur pakan pabrik dengan bahan baku
lokal untuk mengurangi biaya pakan, seperti dedak padi, tepung jagung dan
bungkil kedelai.. Kebutuhan kadar protein untuk DOQ mencapai 25%, puyuh grower
20-22% dan untuk puyuh layer 18-20%. Ada
kalanya jatah pakan sudah habis, tetapi puyuh masih berkeinginan untuk makan,
biasanya pada malam hari, maka penambahan pakan di luar jatah masih dapat
ditoleransi sampai 10%. Pemberian diatas itu sudah tidak ekonomis. </span><span lang="SV">Selain pakan-pakan diatas, puyuh masih membutuhkan
pakan tambahan yang mengandung gizi/nutrisi ternak lengkap yang belum terdapat
pada pakan-pakan diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya. </span><span lang="EN-US">Sehingga tujuan atau
target dari budidaya puyuh yaitu memiliki produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai. </span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span>
<span lang="EN-US">Sebagai
pakan tambahan/pelengkap maka <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">PT.
<a href="http://tokonaturalnusantara.com/" target="_blank">NATURAL NUSANTARA</a></b> mengeluarkan<b> suplemen khusus ternak </b>yaitu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA Plus</a> dan <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a>.</b> Produk-produk
ini menggunakan teknologi asam amino, mineral dan vitamin yang diciptakan
dengan pendekatan fisiologis tubuh puyuh yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi
yang dibutuhkan puyuh. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FR">VITERNA Plus </span></b><span lang="FR">dan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">
POC NASA</b> mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur, yaitu :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="FR" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FR">Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin,
Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh,
pembentuk sel dan organ tubuh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="FR" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FR">Vitamin lengkap yang berfungsi untuk
berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan
tubuh itik petelur dari serangan penyakit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="FR" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FR">Mineral-mineral lengkap yaitu N, P,
K, Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai
penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar
proses metabolisme dalam tubuh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FR">Cara penggunaannya</span></b><span lang="FR"> adalah dengan mencampur/mengoplos <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">VITERNA Plus </b>dan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> POC NASA</b> menjadi satu botol terlebih dahulu, kemudian. dicampurkan
pada air minum dengan dosis : 1 tutup botol campuran <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">VITERNA Plus </b>dan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> POC NASA</b>
untuk sekitar 10 liter air minum, diberikan 3 hari sekali, terutama pada pagi
hari. Air minum diberikan tidak terbatas, jika sudah habis harus diisi kembali.
Gunakan air yang bersih, bebas dari logam dan mikroorganisme. Tempat
penampungan air pun tidak terbuat dari bahan yang mudah berkarat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FR">V. Pengendalian Penyakit</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="FR"> </span></b><span lang="FR">Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha
pemeliharaan puyuh adalah melakukan
pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan
adalah sebagai berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Lahan yang digunakan untuk
memelihara puyuh harus bebas dari penyakit menular.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Menjaga sanitasi kandang. Apabila
digunakan kandang bekas puyuh yang telah terserang penyakit, kandang cukup
dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang
tersebut bekas puyuh sehat cukup dicuci dengan air biasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Melakukan vaksinasi. Vaksinasi
bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh puyuh dari penyakit, terutama
virus. Vaksinasi yang perlu diberikan adalah vaksin ND. Vaksinasi ND diberikan
pada umur 2 hari, 15 hari, 30 hari, dan kemudian diulang setiap 2 bulan sekali
dengan dosis separuh dari dosis ayam ras.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 9.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 9.0pt; text-align: justify; text-indent: -9.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-US">Mengadakan isolasi.
Penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan, barang, atau orang yang masuk kandang
atau lokasi kandang. Pergantian petugas kandang selama masa produksi sebaiknya
tidak dilakukan. Pengambilan telur sebaiknya hanya dilakukan pada waktu-waktu
tertentu, misalnya pada pagi hari (pukul 07.00 – 08.00) dan pada sore hari
(pukul 15.00-16.00).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US">Beberapa penyakit
yang dapat menyerang puyuh adalah: 1) Penyakit
ND. Belum ada obatnya,
gejala : gangguan pernafasan, bersin,
ngorok, batuk dan sukar bernafas, sayap terkuali, kaki lumpuh, kotoran bewarna
hijau bias disertai darah. Langkah yang paling baik adalah dengan melakukan
vaksinasi ND secara teratur. 2) Penyakit Bakterial (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Salmonellosis</i>, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cholera</i>,
keracunan, kaki bengkak, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pasteurellosis</i>,
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Corryza</i>/pilek, Ngorok, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Coccidiosis</i>,) Salmonellosis ditandai
dengan kotoran puyuh encer dan bewarna hijau keputihan, nafas tersengal-sengal,
bulu kusam Dan sayap terkulai. Pengobatan dapart diberikan obat yang mengandung
antibiotika Sulfaquinoxaline dan Furasolidane. Furasolidane dicampurkan pada pakan, sedangkan
Sulfaquinoxaline dicampur pada air minum, Cholera ditandai dengan kotorannya
hijau kekuningan, pengobatan dengan menyuntikan penicilin pada urat daging
dada. Pasteurellosis ditandai dengan kotoran bewarna kehijauan, gangguan pada
mata, pernafasan tersumbat, batuk-batuk, pengobatan dengan memberikan obat antibiotika
Penicillin, Amoxicillin. Corryza ditandai dengan hidung berlendir atau pilek
pada puyuh, Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Streptomicin. Coccidosis
ditandai dengan tubuh lemah, kotoran cair dan sering bercampur darah.
Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Sulafaquixalibn atau tetra sulfa.
Ngorok dapat diobati dengan memberikan
obat antibiotika Spiramycin ; 3) Penyakit
Aspergillosis, disebabkan olah jamur. Terjadi gangguan pernafasan dan
puyuh selalu mengantuk. </span><br />
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="EN-US">Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan
kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta
monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat
gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara
pencegahan dan pengobatannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNb1cSfwoO03uyWZr0c4rRdWeABBk-rEi4g2aKP0GaEWz7qfyXBhcYpdQ0Z2ByjyBtRkMaJkVgtizoKrCmgEMQ0ff0ZpIzF0ykLpQ3bKay-krOrO0KeMOLnspQ8pz1IbMEZ01SBGIC45nr/s1600/BROSUR-VITERNA+nasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNb1cSfwoO03uyWZr0c4rRdWeABBk-rEi4g2aKP0GaEWz7qfyXBhcYpdQ0Z2ByjyBtRkMaJkVgtizoKrCmgEMQ0ff0ZpIzF0ykLpQ3bKay-krOrO0KeMOLnspQ8pz1IbMEZ01SBGIC45nr/s400/BROSUR-VITERNA+nasa.jpg" width="400" /></a></div>
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tag : <a href="http://keharmonisanpasutri.com/" target="_blank">crystal X</a> asli | <a href="http://crystalx100.blogspot.com/" target="_blank">crystal x</a> murah</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
<center>
</center>
<left>
<table border="1" bordercolor="blue" style="border-collapse: collapse; border-style: dashed; height: 130px; width: 600px;">
<tbody>
<tr bgcolor="#f6d87f">
<td align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s1600/cah+bagus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s200/cah+bagus.jpg" width="90" /></a><span style="font-size: small;">Artikel Kali Ini Berjudul :<b> <a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-puyuh.html" target="_blank">Cara Budidaya Puy<span style="font-size: small;">uh</span></a></b> Jika Anda Belum Sempat Membaca Sekarang Anda Bisa Membookmark ( Tekan CTRL+D ) </span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b>Cara Budidaya Puy<span style="font-size: small;">uh</span></b></span> ini dengan url <b>http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-puyuh.html</b>, Jika Dirasa Artikel Ini Sangat Bermanfaat Dan Anda Ingin Membagikan:</span> <span style="font-size: small;"><b>Cara Budidaya Puy<span style="font-size: small;">uh</span></b></span> Kami Persilahkan, Tapi Tolong Ya Cantumkan Link Saya: <a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/budidaya-puyuh.html" target="_blank"><span style="font-size: small;"><b>Cara Budidaya Puy<span style="font-size: small;">uh</span></b></span></a>.</td>
</tr>
</tbody></table>
</left>
<br />
<center>
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1214595899216325694.post-91073982923869138832012-12-19T21:20:00.001-08:002013-04-02T02:30:38.625-07:00Cara Budidaya Bebek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-fRwXHgMoT9U/TzX4pVtGP9I/AAAAAAAAAcw/7Eo15c_xqFw/s1600/Bebek6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="http://3.bp.blogspot.com/-fRwXHgMoT9U/TzX4pVtGP9I/AAAAAAAAAcw/7Eo15c_xqFw/s200/Bebek6.jpg" width="200" /></a></div>
<b>CARA BUDIDAYA BEBEK Pedaging & Petelur</b><br />
<br />
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.<br />
<a name='more'></a><br />
<div>
<ul>
<li>Penyiapan Sarana dan Peralatan</li>
<li>Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.</li>
<li>Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%</li>
<li>Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang</li>
</ul>
<b>Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu</b>: </div>
<div>
<ol>
<li> kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD</li>
<li>kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok</li>
<li>kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).</li>
</ol>
</div>
<div>
<b>Kondisi kandang dan perlengkapannya</b></div>
<div>
Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen</div>
<br />
<div>
<b>Pembibitan</b></div>
<div>
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.</div>
<br />
<div>
<b>Pemilihan bibit dan calon induk</b></div>
<div>
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :</div>
<div>
membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya</div>
<div>
memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas</div>
<div>
membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.</div>
<div>
Perawatan bibit dan calon induk </div>
<br />
<div>
<b>Perawatan Bibit</b></div>
<div>
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan</div>
<div>
minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.</div>
<br />
<div>
<b>Perawatan calon Induk</b></div>
<div>
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.</div>
<br />
<div>
<b>Reproduksi dan Perkawinan</b></div>
<div>
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).</div>
<br />
<div>
<b>Pemeliharaan</b> </div>
<div>
Sanitasi dan Tindakan Preventif</div>
<div>
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.</div>
<b><br />
</b><br />
<div>
<b> Pengontrol Penyakit</b></div>
<div>
Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.</div>
<br />
<div>
<b>Pemberian Pakan</b></div>
<div>
Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:</div>
<div>
<ol>
<li> umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)</li>
<li>umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai</li>
<li>umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.</li>
<li>umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).</li>
</ol>
</div>
<div>
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.</div>
<div>
Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :</div>
<div>
<ul>
<li> umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.</li>
<li>umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)</li>
<li>umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.</li>
</ul>
</div>
<div>
<span style="font-size: large;"><b>Ternak Bebek Pedaging Dan Bebek Petelur</b></span><br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Produk NASA yang digunakan</span></b>: <br />
<br />
<b><a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">Viterna plus</a> </b>(Vitamin Ternak Natural) 500 cc<br />
<br />
<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">Hormonik </a>(Hormon Organik) 100 cc<br />
<br />
1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA PLUS</a> + 1 boto<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">l Hormonik</a> +<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> 500cc= 1100 cc cukup untuk sekitar 100 ekor<br />
<br />
Cara pakai:<br />
<br />
Campur jadi satu wadah, 1 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA PLUS </a>500 cc + 1 botol<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank"> HORMONIK</a> 100 cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc) campur dengan 10 Liter air minum ternak / pakan apa saja. Cukup diberikan 1 x sehari. Bagi petelur cukup 4-7 hari sekali (supaya tidak kegemukan, dan produksi telur tetap lancar dan meningkat)<br />
<br />
Khusus <b>BeBek Petelur</b>, Viterna boleh diberikan setiap hari sejak DOC umur 2 bulan ke atas. Sedangkan pada ternak bebek potong boleh diberikan setiap hari jika bebek sudah berumur 2hari.<br />
<br />
Sebaiknya akan lebih mudah jika anda memperhatikan video CD teknis budidaya ayam pedaging & video budidaya bebek.<br />
<br />
Tips & Trik:<br />
<br />
Tips mudah agar ternak BeBek potong cepat panen dan irit pakan. Target Panen dalam tempo 2-3 bulan.<br />
<br />
Per 1.000 ekor bibit memerlukan 5 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/viterna-plus_17.html" target="_blank">VITERNA PLUS</a> 500 cc + 5 botol PUPUK ORGANIK CAIR <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">(POC) NASA</a> 500 cc + 5 botol <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank">HORMON </a>ORGANIK 100 cc. Campurkan semuanya jadi satu. Ambil 10 cc (1 tutup) campur dengan air minum ternak. Berikan cukup 1 x sehari.<br />
<br />
Manfaat Viterna PLUS+ <a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/pertanian_07.html" target="_blank">POC NASA</a> +<a href="http://www.tokonaturalnusantara.com/2012/01/hormonik-memacu-pertumbuhan-pengumbian.html" target="_blank"> Hormonik</a> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/MOy4IMB1Mpk?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Meningkatkan nafsu makan ternak sehingga cepat panen & mengirit pakan, mencegah stress, ternak sehat, tahan penyakit, kotoran tidak berbau, angka kematian sangat rendah, menghasilkan daging berkualitas tinggi karena rendah kolesterol, mempercepat pertumbuhan ternak.<b><br />
</b></div>
<b><br />
</b><br />
<div>
<b>Pemeliharaan Kandang</b></div>
<div>
Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.</div>
<br />
<div>
<b>7. HAMA DAN PENYAKIT</b></div>
<div>
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:</div>
<div>
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa</div>
<div>
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat</div>
<div>
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:</div>
<div>
<b><i>Penyakit Duck Cholera</i></b></div>
<div>
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.</div>
<div>
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.</div>
<div>
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.</div>
<div>
<b><i>Penyakit Salmonellosis</i></b></div>
<div>
Penyebab: bakteri typhimurium.</div>
<div>
Gejala: pernafasan sesak, mencret.</div>
<div>
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.</div>
<br />
<div>
<b>8. PANEN</b></div>
<div>
Hasil Utama</div>
<div>
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik</div>
<div>
Hasil Tambahan</div>
<div>
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga</div>
<br />
<div>
<b>9. PASCAPANEN</b></div>
<div>
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk.</div>
<div>
<i><b>Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu</b></i>:</div>
<div>
Pengawetan dengan air hangat</div>
<div>
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.</div>
<div>
Pengawetan telur dengan daun jambu biji</div>
<div>
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.</div>
<div>
Pengawetan telur dengan minyak kelapa</div>
<div>
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.</div>
<div>
Pengawetan telur dengan natrium silikat</div>
<div>
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.</div>
<div>
Pengawetan telur dengan garam dapur</div>
<div>
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.<br />
Download <a -x-system-font:="" 12px="" 14px="" 6px="" ans-serif="" auto="" block="" display:="" font-family:="" font-size-adjust:="" font-size:="" font-stretch:="" font-style:="" font-variant:="" font-weight:="" helvetica="" href="http://www.blogger.com/%3Cp%20%20style=" line-height:="" margin:="" none="" normal="" rial=""> </a><a href="http://www.scribd.com/doc/133331460/Penggemukan-Kambing-Nasa" style="text-decoration: underline;" title="View Penggemukan Kambing Nasa on Scribd">Penggemukan Kambing Nasa</a> by <a href="http://www.scribd.com/crystalxmurah" style="text-decoration: underline;" title="View crystalxmurah's profile on Scribd">crystalxmurah</a></div>
</div>
</div>
</div>
<a -x-system-font:="" 12px="" 14px="" 6px="" ans-serif="" auto="" block="" display:="" font-family:="" font-size-adjust:="" font-size:="" font-stretch:="" font-style:="" font-variant:="" font-weight:="" helvetica="" href="http://www.blogger.com/%3Cp%20%20style=" line-height:="" margin:="" none="" normal="" rial=""> </a><a href="http://www.scribd.com/doc/133331460" style="text-decoration: underline;" title="View Penggemukan Kambing Nasa on Scribd">Penggemukan Kambing Nasa</a></div>
<iframe class="scribd_iframe_embed" data-aspect-ratio="undefined" data-auto-height="false" frameborder="0" height="600" id="doc_93546" scrolling="no" src="http://www.scribd.com/embeds/133331460/content?start_page=1&view_mode=scroll" width="100%"></iframe>">Budidaya Bebek <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-MmnFlSc58xE/TzX5CZr5MJI/AAAAAAAAAdA/BxFJHslaFpg/s1600/BEBEK-PEDAGING+GAMBAR.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-MmnFlSc58xE/TzX5CZr5MJI/AAAAAAAAAdA/BxFJHslaFpg/s1600/BEBEK-PEDAGING+GAMBAR.jpg" /></a></div>
<br />
<br />
<center>
</center>
<left>
<table border="1" bordercolor="blue" style="border-collapse: collapse; border-style: dashed; height: 130px; width: 580px;">
<tbody>
<tr bgcolor="#f6d87f">
<td align="left"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s1600/cah+bagus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="120" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKiDW227wqW2k-b5aShQJ2ayQtt-4NDHdpfEJ_eAVYeAnf-4haorvaRv8349GG3_QaPT_-n8NgIL5VrfGwcrX515rYAb-q9SKf9rOLHhKSBjksUp3sh3tOdYZBgohFh3IA_pKAamOnnTWH/s200/cah+bagus.jpg" width="90" /></a><span style="font-size: small;">Artikel Kali Ini Berjudul :<a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-bebek.html" target="_blank"><b> <span style="font-size: small;">Cara Budiday<span style="font-size: small;">a Bebek</span></span></b></a> Jika Anda Belum Sempat Membaca Sekarang Anda Bisa Membookmark ( Tekan CTRL+D ) </span><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b> <span style="font-size: small;">Cara Budiday<span style="font-size: small;">a Bebek</span></span></b> </span> ini dengan url <b><span style="font-size: small;">http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-bebek.html</span></b>, Jika Dirasa Artikel Ini Sangat Bermanfaat Dan Anda Ingin Membagikan:</span> <span style="font-size: small;"><b> <span style="font-size: small;">Cara Budiday<span style="font-size: small;">a Bebek</span></span></b> </span><b></b> Kami Persilahkan, Tapi Tolong Ya Cantumkan Link Saya: <span style="font-size: small;"><b> <a href="http://cara4budidaya.blogspot.com/2012/12/cara-budidaya-bebek.html" target="_blank"><span style="font-size: small;">Cara Budidaya Bebek</span></a></b></span></td></tr>
</tbody></table>
</left>
.
<br />
<center>
</center>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06825240936191496283noreply@blogger.com